Here's a comprehensive analysis of PT Fore Kopi Indonesia Tbk (ticker: FORE) listed on the IDX:
Pre‑IPO: 99.997% owned by Foremost Horizon Pte. Ltd., 0.003% by OCI Pte. Ltd. idnfinancials.com+15wongkito.co+15idnfinancials.com+15
Post‑IPO: Foremost Horizon’s stake reduced to ~78.92%, public investors hold ~21.08%
Lock‑up agreements:
FHPL and related major shareholders locked up for at least 8 months; voluntarily extended to 12 months (until April 2026) mikirduit.com+1blog.rivankurniawan.com+1
Company asserts the IPO wasn’t intended as an exit by major investors idnfinancials.com+2idxchannel.com+2blog.rivankurniawan.com+2
✅ In summary: Majority ownership stays with the founding consortium, with a public float of ~21%, and a long lock-up period limiting immediate large-scale sell-off.
Revenue & growth: Q3 2024 revenue reached Rp 727.4 bn—a 135% YoY jump, building from Rp 482 bn in FY2023 reddit.com+5ajaib.co.id+5pintarsaham.id+5
Gross Profit Margin (GPM): ~61.4% (Q3 2024); down slightly from ~63.2% in 2023
Net Profit Margin (NPM): ~5.8% in Q3 2024; company swung to a net profit of Rp 42.35 bn vs prior losses reddit.com+5wongkito.co+5liputan6.com+5
EBITDA: Up 278% YoY reddit.com+15wongkito.co+15pintarsaham.id+15
📊 Bottom line: Strong top-line growth, solid gross margins, modest net margins typical of expansion phase, and excellent EBITDA growth suggest improving operational leverage.
Debt-to-Equity (DER): 1.71× idnfinancials.com+4blog.rivankurniawan.com+4pintarsaham.id+4blog.rivankurniawan.com+2wongkito.co+2ajaib.co.id+2
Debt-to-Asset Ratio (DAR): ~0.63× blog.rivankurniawan.com+1ajaib.co.id+1
Cash flow improvements: Operating Cash Flow jumped from Rp 73.7 bn in 2023 to Rp 140.7 bn in Q3 2024; Free Cash Flow positive at ~Rp 37.66 bn pintarsaham.id
Cash Conversion Cycle: Extended from 8 days (2022) to 37 days (2024), indicating more capital tie-up in working capital pintarsaham.id
⚠️ Assessment: Leverage is relatively high, but manageable. Strong cash flows enable debt servicing, though longer working capital cycles imply cautious capital management is needed.
IPO success:
Listed on April 14, 2025 at Rp 188/share; surged ~34% on debut to hit auto‑reject upper price bracket idxchannel.com+1idxchannel.com+1
Oversubscribed ~200× with participation from ~114,800 investors idxchannel.com+1liputan6.com+1
Fund usage:
IPO proceeds of ~Rp 353–379 bn earmarked for opening 140 new outlets, developing a subsidiary’s bakery/donut arm, and boosting working capital idxchannel.com
Management assurance: Company reaffirms IPO is for growth, not exit; existing investors to retain stake during and after listing idxchannel.com
Exit‑strategy speculation:
Rumors circulated that FHPL and investors might use IPO to exit. However, management and major shareholders have strongly denied this, supported by extended lock-up agreements idxchannel.com
Valuation concerns:
RP/FORE’s IPO priced at P/E ~41–52× TTM and P/B ~5–6.4×—considered premium vs peers (e.g., TGUK at P/B ~1.08×). Some caution from analysts on this steep premium blog.rivankurniawan.com+1mikirduit.com+1
Category | Highlights |
---|---|
Ownership | Majority held by FHPL; public float ~21%; lock-up until April 2026 |
Margins | GPM ~61%, NPM ~5.8%; strong EBITDA growth; top-line expanding rapidly |
Solvency | DER ~1.7×, DAR ~0.63×; positive cash flow but slower cash conversion cycle |
IPO & News | Listed April 14; strong debut; funds allocated for expansion |
Rumor Intel | IPO not exit-strategy; valuation considered expensive |
High valuation: With elevated P/E and P/B multiples, the stock hinges on sustained growth and outlet expansion.
Working-capital risk: Prolonged cash conversion cycle could pressure liquidity—worth monitoring.
Post lock-up period: April 2026 may trigger share sales from major investors, impacting supply and price stability.
Execution dependency: Much hinges on successful expansion into new outlets and segments (e.g., bakery).
Let me know if you want deeper analysis—like daily trading performance, competitor benchmarks, or scenario modeling.
Here is the translation of the Indonesian content mentioned in the sources:
(Source: IDXChannel)
Translation:
"Officially IPO, Fore Coffee (FORE) Raised Rp 353.44 Billion"
Fore Kopi officially listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on April 14, 2025. Through its IPO, the company raised Rp 353.44 billion. These funds will be used to open 140 new outlets, develop its bakery business (Fore Deli), and for working capital. The IPO was oversubscribed 200 times with interest from over 114,000 investors.
(Source: IDXChannel)
Translation:
"FORE Will IPO Next Monday, Controlling Shareholders Ready to Lock Up Shares for a Year"
PT Fore Kopi Indonesia Tbk's controlling shareholders, including Foremost Horizon Pte. Ltd., confirmed they would lock up their shares for 12 months post-IPO. This step aims to build investor confidence and signal that the IPO is not an exit strategy, but rather a means to raise growth capital.
(Source: Rivan Kurniawan Blog)
Translation:
"FORE IPO: Premium Coffee Amid Weak Purchasing Power"
The article discusses the high valuation of FORE compared to its peers, such as TGUK (Teguk). FORE is considered to be entering the public market at a premium valuation (P/E 41–52x and P/B ~5–6.4x), which may be risky considering Indonesia’s current weak consumer purchasing power. The company’s success depends heavily on its ability to expand outlets and maintain profitability.
Let me know if you want translations of additional sections or full articles.
Berikut terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia dari analisis yang telah saya buat sebelumnya:
Sebelum IPO: 99,997% dimiliki oleh Foremost Horizon Pte. Ltd., dan 0,003% oleh OCI Pte. Ltd.
Setelah IPO: Kepemilikan Foremost Horizon berkurang menjadi sekitar 78,92%, dan investor publik memiliki sekitar 21,08%.
Perjanjian Lock-up:
FHPL dan pemegang saham besar lainnya sepakat untuk tidak menjual saham mereka selama minimal 8 bulan; secara sukarela diperpanjang menjadi 12 bulan (hingga April 2026).
Perusahaan menegaskan bahwa IPO bukanlah strategi keluar (exit strategy) oleh investor besar.
✅ Kesimpulan: Kepemilikan mayoritas tetap berada di tangan grup pendiri, dengan porsi publik sekitar 21%, serta adanya periode lock-up yang panjang membatasi potensi aksi jual besar dalam waktu dekat.
Pendapatan & Pertumbuhan: Pendapatan kuartal 3 tahun 2024 mencapai Rp 727,4 miliar — naik 135% YoY, dari Rp 482 miliar pada tahun 2023.
Gross Profit Margin (GPM): Sekitar 61,4% (Q3 2024); sedikit turun dari 63,2% pada tahun 2023.
Net Profit Margin (NPM): Sekitar 5,8% pada Q3 2024; perusahaan membalikkan rugi menjadi laba bersih Rp 42,35 miliar.
EBITDA: Tumbuh 278% YoY.
📊 Kesimpulan: Pertumbuhan pendapatan yang kuat, marjin kotor solid, dan marjin bersih yang masih tipis tapi positif—menandakan peningkatan efisiensi operasional.
Debt-to-Equity Ratio (DER): 1,71×
Debt-to-Asset Ratio (DAR): Sekitar 0,63×
Arus kas:
Arus Kas Operasi naik dari Rp 73,7 miliar (2023) menjadi Rp 140,7 miliar (Q3 2024)
Free Cash Flow positif di Rp 37,66 miliar
Siklus Konversi Kas: Memanjang dari 8 hari (2022) menjadi 37 hari (2024)—menandakan modal kerja semakin banyak terserap.
⚠️ Penilaian: Leverage cukup tinggi, namun masih terkendali. Arus kas yang kuat mendukung kemampuan membayar utang, meski efisiensi modal kerja perlu diawasi.
IPO Sukses:
Listing pada 14 April 2025 di harga Rp 188/saham; naik ~34% pada hari pertama dan terkena auto-reject atas.
Oversubscribe sekitar 200×, dengan lebih dari 114.000 investor ikut serta.
Penggunaan Dana:
Dana IPO sekitar Rp 353–379 miliar digunakan untuk membuka 140 gerai baru, mengembangkan lini bakery (Fore Deli), dan tambahan modal kerja.
Pernyataan Manajemen: Menegaskan IPO dilakukan untuk ekspansi bisnis, bukan strategi keluar dari investor lama.
Spekulasi Exit Strategy:
Rumor menyebut IPO digunakan investor lama untuk keluar. Namun, pihak manajemen dan pemegang saham mayoritas menegaskan hal ini tidak benar, didukung dengan adanya lock-up panjang.
Kekhawatiran Valuasi:
FORE dinilai cukup mahal dengan rasio P/E sekitar 41–52x dan P/B sekitar 5–6,4x. Bandingkan dengan TGUK yang hanya sekitar 1,08x (P/B). Beberapa analis menilai harga IPO FORE agak premium dan berisiko jika pertumbuhan tidak sesuai ekspektasi.
Kategori | Sorotan |
---|---|
Kepemilikan | Mayoritas oleh FHPL; publik ~21%; lock-up hingga April 2026 |
Marjin | GPM ~61%, NPM ~5,8%; EBITDA tumbuh pesat; pendapatan meningkat signifikan |
Solvabilitas | DER ~1,7×, DAR ~0,63×; arus kas kuat tapi siklus kas lebih panjang |
Berita IPO | Listing April 2025; debut kuat; dana untuk ekspansi |
Rumor Pasar | Tidak ada strategi keluar; valuasi dinilai tinggi oleh sebagian analis |
Valuasi tinggi: Dengan rasio P/E dan P/B yang premium, keberhasilan bergantung pada pertumbuhan outlet dan efisiensi operasional.
Risiko modal kerja: Siklus kas yang lebih panjang berarti lebih banyak uang tertahan di inventaris dan piutang.
Setelah masa lock-up: April 2026 bisa terjadi aksi jual saham dari pemegang saham besar.
Ketergantungan pada ekspansi: Kinerja masa depan sangat tergantung pada eksekusi rencana ekspansi.
Ingin saya bantu buatkan dalam bentuk presentasi, PDF, atau infografis?
Berikut adalah terjemahan lengkap ke Bahasa Indonesia dari analisis saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (kode saham: FORE) yang telah saya sampaikan sebelumnya:
Sebelum IPO: 99,997% dimiliki oleh Foremost Horizon Pte. Ltd., dan 0,003% oleh OCI Pte. Ltd.
Setelah IPO: Kepemilikan Foremost Horizon turun menjadi sekitar 78,92%, sementara investor publik memegang sekitar 21,08%.
Perjanjian Lock-up:
FHPL dan pemegang saham besar lainnya dikunci selama minimal 8 bulan, dan secara sukarela diperpanjang menjadi 12 bulan (hingga April 2026).
Perusahaan menegaskan bahwa IPO bukan bertujuan sebagai strategi exit bagi investor utama.
✅ Kesimpulan: Kepemilikan mayoritas tetap dipegang konsorsium pendiri, dengan porsi publik sekitar 21%, serta adanya lock-up jangka panjang yang mengurangi risiko penjualan saham besar-besaran dalam waktu dekat.
Pendapatan & Pertumbuhan: Pendapatan Q3 2024 mencapai Rp 727,4 miliar, naik 135% secara tahunan (YoY), dari Rp 482 miliar di 2023.
Margin Laba Kotor (GPM): Sekitar 61,4% (Q3 2024), sedikit menurun dari 63,2% di tahun 2023.
Margin Laba Bersih (NPM): Sekitar 5,8% di Q3 2024; perusahaan berbalik dari rugi menjadi laba bersih sebesar Rp 42,35 miliar.
EBITDA: Tumbuh 278% YoY.
📊 Kesimpulan: Pertumbuhan pendapatan sangat kuat, margin kotor tetap tinggi, margin bersih mulai positif, dan EBITDA melonjak—menandakan efisiensi operasional meningkat.
Rasio Hutang terhadap Ekuitas (DER): 1,71x
Rasio Hutang terhadap Aset (DAR): Sekitar 0,63x
Arus Kas:
Arus kas operasi naik dari Rp 73,7 miliar (2023) menjadi Rp 140,7 miliar (Q3 2024).
Arus kas bebas (free cash flow) positif: sekitar Rp 37,66 miliar.
Siklus Konversi Kas: Memanjang dari 8 hari (2022) menjadi 37 hari (2024), menunjukkan lebih banyak modal terikat dalam persediaan dan piutang.
⚠️ Penilaian: Leverage cukup tinggi, namun masih dalam batas wajar. Arus kas kuat memungkinkan pembayaran utang, namun siklus kas yang memanjang harus diperhatikan agar tidak mengganggu likuiditas.
Kesuksesan IPO:
Resmi tercatat di BEI pada 14 April 2025 dengan harga IPO Rp 188/saham, langsung naik ~34% dan terkena auto reject atas.
Oversubscribed 200x, dengan partisipasi lebih dari 114.800 investor.
Penggunaan Dana IPO:
Untuk pembukaan 140 outlet baru, pengembangan bisnis bakery/donut melalui Fore Deli, serta tambahan modal kerja.
Pernyataan Manajemen: Menyatakan bahwa IPO bertujuan untuk pertumbuhan, bukan untuk keluar dari bisnis. Investor lama tetap memegang sahamnya.
Spekulasi Exit Strategy:
Terdengar rumor bahwa IPO ini adalah jalan keluar bagi investor besar. Namun, perusahaan menolak rumor ini, diperkuat dengan adanya perjanjian lock-up 12 bulan.
Kekhawatiran Valuasi:
IPO FORE dianggap mahal dibanding emiten sejenis. Valuasi IPO berada pada P/E sekitar 41–52x dan P/B 5–6,4x—lebih tinggi dari Teguk (TGUK) yang hanya sekitar P/B 1,08x.
Kategori | Sorotan Utama |
---|---|
Kepemilikan | Mayoritas oleh FHPL; investor publik 21%; lock-up hingga April 2026 |
Margin | GPM ~61%, NPM ~5,8%; EBITDA tumbuh pesat, pendapatan meningkat tajam |
Solvabilitas | DER ~1,7×, DAR ~0,63×; arus kas kuat namun siklus kas memanjang |
Berita | IPO sukses besar, dana digunakan untuk ekspansi outlet dan lini produk baru |
Rumor | IPO bukan strategi keluar; valuasi dianggap mahal oleh sebagian analis |
Valuasi Tinggi: Harga saham saat IPO cukup premium—mengandalkan keberhasilan ekspansi untuk pembuktian.
Risiko Modal Kerja: Siklus kas yang lebih panjang bisa membebani likuiditas.
Masa Lock-up: Setelah April 2026, potensi pelepasan saham dari pemegang besar bisa memicu tekanan harga.
Ketergantungan Eksekusi: Kinerja ke depan sangat bergantung pada suksesnya pembukaan outlet dan diversifikasi produk (bakery, dll).
Jika Anda ingin analisis tambahan—seperti performa harga harian, perbandingan dengan pesaing, atau proyeksi keuangan—saya siap bantu!