Here’s an in-depth analysis of IDX:TAPG (Triputra Agro Persada), covering ownership, margins, solvency, recent performance, and market news & rumors:
Based on latest disclosures:
Major shareholders (each >5%):
PT Persada Capital Investama: 23.24%
PT Triputra Investindo Arya: 22.93%
PT Daya Adicipta Mustika: 14.02%
Salween Investment Pte. Ltd.: 14.90%
Gochean Holdings Inc.: 10.90%
Public float: ~14% idxchannel.com+11lembarsaham.com+11idnfinancials.com+11stockbit.comidnfinancials.com
Recent insider activity:
On 10 Feb 2025, Theodore Permadi Rachmat — a controlling shareholder — bought ~1.4 million shares, nudging his stake from 5.19% to 5.20% market.bisnis.com+2idnfinancials.com+2lembarsaham.com+2stockbit.com.
Q1 2025 results (reported 29 Apr 2025):
Net profit soared to Rp 805 billion, a +117% YoY jump from Rp 371bn.
Gross profit rose 72% (Rp 912bn), lifting gross margin from 28% to 35%.
Net margin improved from 19% to 31%, reflecting robust bottom-line growth stockbit.com+6idxchannel.com+6twelvedata.com+6.
Trailing Twelve Months (as of end-2024):
Gross margin ~33%, operating margin ~24%, and net margin ~25%.
Notably, margins have steadily grown year-over-year since 2021 fintel.io.
➡️ Takeaway: Very strong profitability, with expanding margins backed by efficient cost control and favorable commodity pricing.
Based on finstel & TwelveData:
Total cash: ~Rp 2.27 trillion
Total debt: Rp 760 billion → Debt/Equity ~0.06 (very low)
Current ratio: ~185%
Return on Equity: ~31%
Return on Assets: ~15% idxchannel.com+3twelvedata.com+3stockbit.com+3
➡️ Takeaway: Strong liquidity, low leverage, and efficient use of equity—hallmarks of a healthy balance sheet.
(Displayed finance widget indicates latest price and trading data.)
Q4 2024:
Net profit ~Rp 3.24 trillion, up 95% YoY (2023: Rp 1.66 trillion); revenue rose to Rp 9.67 trillion (+16%).
EBITDA soared 74% to Rp 4.61 trillion with 48% EBITDA margin idxchannel.com.
Share price movements:
Fell ~1.5% to Rp 1,005 on 29 Apr after Q1 results, despite strong fundamentals idxchannel.com+2idxchannel.com+2idxchannel.com+2.
Earlier in Feb 2025, after announcing 2024 earnings, stock spiked nearly 6% intraday .
Year-to-date 2025, TAPG’s share price rallied ~14.4%, outperforming most small-medium cap peers market.bisnis.com+1idxchannel.com+1.
Dividend payouts:
Interim and final dividends of Rp 76 per share (Q1 and end-2024).
Subsidiary DLJ contributed Rp 19.35 billion in dividend income during H2 2024 stockbit.com+6idxchannel.com+6market.bisnis.com+6idnfinancials.com.
Investor shifts:
In May 2024, Gochean Holdings & Salween Investment sold billions of shares (Gochean at 10.9%, Salween 14.9%), while Persada Capital increased to 23.2% idnfinancials.com+1lembarsaham.com+1.
Market positioning:
TAPG continues to stand out as a seasoned small-medium cap outperformer in a sluggish market idxchannel.com+2market.bisnis.com+2idnfinancials.com+2.
Rumors: No recent credible takeover or acquisition rumors. Most market whispers revolve around sustained strong CPO prices and dividend policy.
| Aspect | Status |
|---|---|
| Ownership | Key shareholders maintain control; slight insider buying suggests confidence. |
| Profitability | Exceptional — booming margins, strong bottom-line growth. |
| Financial Health | Solid liquidity, minimal debt risk, high returns. |
| Market Sentiment | Price action reflects strength, though may have pulled back after Q1 hype. |
| Dividends | Attractive yield; consistent payouts. |
| Risks | Commodity price fluctuations (CPO), global demand shifts—monitor these closely. |
TAPG is fundamentally sound with strong earnings, excellent margins, and an ultra-conservative capital structure. Recent insider activity and dividend commitments reinforce management’s long-term outlook. Well-suited for investors targeting stable, growth-driven, dividend-paying agricultural plays. Key risks remain commodity-related and broader sentiment among small/mid-caps.
Would you like a deeper dive into CPO price forecasts, peer comparisons, or dividend valuation models?
Berikut adalah analisis menyeluruh untuk IDX:TAPG (Triputra Agro Persada) dalam Bahasa Indonesia, mencakup struktur kepemilikan, margin laba, solvabilitas, performa saham, serta berita & rumor terbaru:
Berdasarkan data terkini:
Pemegang saham utama (>5%):
PT Persada Capital Investama: 23,24%
PT Triputra Investindo Arya: 22,93%
PT Daya Adicipta Mustika: 14,02%
Salween Investment Pte. Ltd.: 14,90%
Gochean Holdings Inc.: 10,90%
Publik: ±14%
Aktivitas pemegang saham dalam:
Pada 10 Februari 2025, Theodore Permadi Rachmat — pemegang saham pengendali — membeli ±1,4 juta saham, menaikkan kepemilikannya dari 5,19% menjadi 5,20%.
Laporan Keuangan Q1 2025 (rilis 29 April 2025):
Laba bersih mencapai Rp 805 miliar, naik 117% YoY dari Rp 371 miliar.
Laba kotor naik 72% menjadi Rp 912 miliar → margin kotor dari 28% menjadi 35%.
Margin laba bersih meningkat dari 19% menjadi 31%.
12 Bulan Terakhir (hingga akhir 2024):
Margin kotor ±33%, margin operasional ±24%, margin bersih ±25%.
Margin terus membaik setiap tahun sejak 2021.
➡️ Kesimpulan: Kinerja sangat kuat, margin terus meningkat berkat efisiensi biaya dan harga komoditas yang menguntungkan.
Berdasarkan data finstel & TwelveData:
Kas & setara kas: ±Rp 2,27 triliun
Total utang: Rp 760 miliar → Rasio utang terhadap ekuitas hanya ±0,06
Current ratio: ±185%
Return on Equity (ROE): ±31%
Return on Assets (ROA): ±15%
➡️ Kesimpulan: Likuiditas sangat kuat, leverage rendah, dan efisiensi penggunaan modal yang tinggi — ciri perusahaan dengan neraca yang sehat.
Kinerja Q4 2024:
Laba bersih: ±Rp 3,24 triliun, naik 95% YoY (2023: Rp 1,66 triliun).
Pendapatan: Rp 9,67 triliun (+16%).
EBITDA: Rp 4,61 triliun, margin EBITDA: 48%.
Pergerakan harga saham:
Turun ±1,5% ke Rp 1.005 (29 April 2025), meskipun laporan Q1 sangat kuat.
Februari 2025, setelah laporan tahunan 2024, saham sempat naik 6% dalam sehari.
Sepanjang 2025 hingga saat ini: naik ±14,4%, mengungguli banyak saham mid-cap lainnya.
Dividen:
Dividen interim & final sebesar Rp 76/saham (Q1 dan akhir 2024).
Anak usaha DLJ menyumbang Rp 19,35 miliar dalam bentuk dividen selama H2 2024.
Perubahan pemegang saham:
Mei 2024, Gochean & Salween Investment menjual sebagian besar saham mereka (Gochean 10,9%, Salween 14,9%), sementara Persada Capital menambah kepemilikannya menjadi 23,2%.
Posisi pasar:
TAPG terus menjadi saham unggulan di sektor agribisnis mid-cap di tengah pasar yang lesu.
Rumor: Tidak ada rumor akuisisi/merger yang kredibel. Fokus utama pasar adalah prospek harga CPO dan kebijakan dividen.
| Aspek | Status |
|---|---|
| Kepemilikan | Masih dikendalikan pemegang utama; pembelian internal menunjukkan kepercayaan jangka panjang. |
| Profitabilitas | Sangat kuat — margin naik, laba bersih melonjak. |
| Kesehatan Keuangan | Likuiditas tinggi, utang sangat rendah, efisien. |
| Sentimen Pasar | Saham sempat koreksi, tapi secara umum masih kuat. |
| Dividen | Menarik dan stabil. |
| Risiko | Harga komoditas (CPO), perubahan permintaan global — perlu dipantau. |
TAPG adalah perusahaan dengan fundamental yang sangat sehat: laba dan margin tinggi, struktur keuangan konservatif, dan komitmen terhadap dividen. Aktivitas pemegang saham dan performa operasional memperkuat keyakinan terhadap prospek jangka panjang. Cocok untuk investor yang mencari saham agribisnis yang stabil, menguntungkan, dan konsisten dalam membayar dividen.
Ingin saya lanjutkan dengan analisis harga CPO, perbandingan dengan emiten sejenis, atau simulasi valuasi dividen?