Berikut adalah analisis terkini mengenai PT ABM Investama Tbk (IDX: ABMM), mencakup kinerja keuangan, strategi bisnis, dan perkembangan terbaru:
Harga Saham: Per 8 Mei 2025, saham ABMM diperdagangkan pada Rp3.160, turun 1,25% dari hari sebelumnya.
Kinerja Tahunan: Dalam 12 bulan terakhir, saham ABMM mengalami penurunan sekitar 16,45%, dengan harga tertinggi Rp5.750 dan terendah Rp2.770.
Valuasi: Rasio P/E trailing 12 bulan sebesar 6,2 menunjukkan valuasi yang relatif rendah.
Dividen: Yield dividen sekitar 4,78%, mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan keuntungan kepada pemegang saham. โSimply Wall StReuters
Diversifikasi ke Pertambangan Emas: ABMM berencana mengakuisisi tambang emas pada tahun 2025 sebagai langkah diversifikasi dari bisnis batubara.
Target Overburden Removal: Perusahaan menargetkan volume overburden removal sebesar 300 juta bcm pada tahun 2024, meningkat dari 2022. Untuk mendukung hal ini, ABMM mengalokasikan belanja modal antara US$250โ300 juta untuk pembelian alat berat. โIDN FinancialsIndonesia Miner
Program CSR: Melalui anak usaha CKB Logistics, ABMM meluncurkan program CSR "BUNDA PAS" di Surabaya untuk mendukung pengurangan stunting.
Kegiatan Lingkungan: Dalam rangka Hari Keanekaragaman Hayati Dunia, ABM Group melibatkan 100 relawan untuk menanam 600 pohon, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. โabm-investama.com
ABM Investama menunjukkan strategi pertumbuhan yang agresif melalui diversifikasi ke pertambangan emas dan peningkatan kapasitas operasional. Meskipun menghadapi tantangan harga saham yang menurun, perusahaan tetap fokus pada ekspansi dan inisiatif keberlanjutan.โ
Jika Anda memerlukan analisis teknikal lebih lanjut atau informasi tambahan, silakan beri tahu saya.
Berikut adalah analisis terkini mengenai PT ABM Investama Tbk. (IDX: ABMM), mencakup kinerja keuangan, aksi korporasi, dan perkembangan strategis terbaru:
Pada tahun 2024, ABMM mencatat penurunan laba bersih sebesar 51,77% menjadi US$139,36 juta dari US$289 juta pada tahun sebelumnya. Pendapatan juga menurun 9% menjadi US$1,20 miliar, sementara laba kotor turun tajam menjadi US$131,19 juta dari US$392,04 juta pada 2023 .โWarta Ekonomi+1Investor.id+1
Meskipun demikian, struktur keuangan perusahaan tetap solid dengan total aset sebesar US$2,09 miliar dan liabilitas yang berkurang menjadi US$1,24 miliar.โWarta Ekonomi
ABMM melalui anak usahanya, PT Cipta Krida Bahari, membatalkan rencana akuisisi dua anak usaha PT Citra Tubindo Tbk (CTBN), yaitu PT Sarana Citranusa Kabil dan PT Citra Pembina Pengangkutan Industries. Keputusan ini diambil setelah evaluasi bersama dan dianggap tidak memiliki dampak material terhadap operasional perusahaan .โEmiten News+3Bisnis Market+3https://www.idxchannel.com/+3Emiten News+3https://www.idxchannel.com/+3Bisnis Market+3
Pada Oktober 2024, ABMM memperoleh fasilitas kredit sebesar US$395 juta dari Bank Mandiri. Dana ini digunakan untuk refinancing beberapa fasilitas kredit, termasuk Global Bond yang akan jatuh tempo pada 2026, dengan tujuan menurunkan biaya keuangan dan memperkuat neraca perusahaan .โBisnis Market+2Investor.id+2Warta Ekonomi+2
ABMM memutuskan untuk mendekonsolidasi Media Djaya Bersama (MDB) dari laporan keuangan konsolidasi, seiring dengan peralihan pengendalian operasional kepada Inti Murni Kencana (IMK). Meskipun demikian, ABMM melalui anak usahanya tetap memiliki 50% saham di MDB .โhttps://www.idxchannel.com/+7Emiten News+7Emiten News+7Emiten News+1Emiten News+1
Meskipun menghadapi penurunan laba, ABMM menunjukkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat posisi keuangan dan operasionalnya. Pembatalan akuisisi dan restrukturisasi keuangan melalui fasilitas kredit menunjukkan pendekatan yang hati-hati dalam ekspansi bisnis.โInvestor.id
Dengan struktur keuangan yang tetap solid dan langkah-langkah strategis yang diambil, ABMM berada dalam posisi untuk menghadapi tantangan di industri energi dan pertambangan.โ
Jika Anda memerlukan analisis lebih lanjut atau informasi tambahan mengenai ABMM, silakan beri tahu saya.