Saham PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (IDX: OPMS) tengah menjadi sorotan karena lonjakan harga yang signifikan dan masuknya dalam pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat aktivitas pasar yang tidak biasa (Unusual Market Activity/UMA).OPMS+6Pasardana+6Indo Premier+6
Pada 7 Mei 2025, saham OPMS ditutup pada harga Rp87, naik 2,35% dari hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, saham ini telah melonjak lebih dari 60%, dan dalam sebulan naik sekitar 74% . Pada 6 Mei 2025, OPMS menjadi top gainer dengan kenaikan 34,92% ke level Rp85 per saham .TradingViewBisnis Market+1Warta Ekonomi+1
BEI menetapkan status UMA terhadap OPMS pada 6 Mei 2025 karena terjadi lonjakan harga yang tidak biasa. Meskipun demikian, BEI menekankan bahwa status UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan pasar modal .Indo Premier
Laporan keuangan kuartal I 2025 menunjukkan bahwa OPMS membukukan rugi bersih sebesar Rp1,7 miliar, meningkat dari rugi Rp1,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun drastis menjadi Rp1,3 miliar dari Rp23,3 miliar pada kuartal I 2024. Margin laba kotor tercatat negatif 38,2%, dan EBITDA margin negatif 76,9% .Indo Premier+1Warta Ekonomi+1
Di platform Stockbit, beberapa investor menyatakan kekhawatiran terhadap volatilitas saham OPMS, menyebutnya sebagai "saham gorengan" dan menyarankan untuk berhati-hati dalam berinvestasi. Beberapa investor juga melaporkan mengalami kerugian dan memilih untuk melakukan cut loss .Stockbit
Meskipun saham OPMS menunjukkan kenaikan harga yang signifikan, fundamental perusahaan menunjukkan kinerja keuangan yang lemah dengan kerugian yang meningkat. Status UMA dari BEI menunjukkan adanya perhatian terhadap aktivitas perdagangan saham ini. Investor disarankan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan investasi.Indo Premier+1OPMS+1Pasardana